Wisata Ini Tawarkan Kuliner Zero Waste di Tepi Danau Toba Di balik panorama epik Danau Toba yang memukau, muncul destinasi baru yang menggabungkan keindahan alam, kearifan lokal, dan gaya hidup berkelanjutan. Namanya adalah Huta Tinggi Eco Village, sebuah kawasan wisata di Pulau Samosir yang kini ramai dibicarakan karena menghadirkan konsep kuliner zero waste di tepi Danau Toba.
Dengan sajian makanan khas Batak dan pemandangan danau yang menyejukkan, tempat ini tidak hanya menggoda lidah, tapi juga menggugah kesadaran lingkungan. Yuk, kita ulas lebih dalam pengalaman kuliner yang bukan cuma enak, tapi juga bertanggung jawab terhadap bumi.
Konsep Zero Waste: Lebih dari Sekadar Bebas Plastik
Filosofi Kuliner Zero Waste Berkelanjutan
Zero waste dalam dunia kuliner berarti meminimalkan limbah makanan dan kemasan, serta mengoptimalkan penggunaan bahan lokal secara menyeluruh. Di Huta Tinggi Eco Village, prinsip ini diterapkan mulai dari dapur hingga meja makan.
- Tidak ada plastik sekali pakai
- Sisa makanan diolah jadi kompos
- Air minum disediakan dalam galon isi ulang, bukan botol plastik
- Penggunaan daun pisang sebagai alas makan dan pembungkus
Bahan Lokal dan Organik
Semua bahan makanan yang digunakan berasal dari petani sekitar Samosir. Bahkan, sayuran dan rempah-rempah dipetik langsung dari kebun organik milik desa.
Sajian Andalan Zero Waste: Nikmat dan Ramah Lingkungan
1. Naniura (Ikan Mentah Khas Batak)
Disajikan dari ikan mas segar yang dibumbui jeruk jungga dan andaliman. Disajikan di atas daun pisang dengan taburan bawang dan kemangi lokal.
2. Arsik dan Sayur Garo
Ikan arsik dimasak dengan bumbu kuning Batak khas, dipadukan dengan sayur garo dari daun ubi dan kelapa sangrai. Semua dimasak menggunakan tungku kayu dan tanpa MSG.
3. Kopi Samosir dan Kue Tradisional
Setelah makan berat, pengunjung bisa menikmati kopi arabika lokal yang diseduh manual menggunakan kain saring. Disajikan bersama kue lampet dan tipa-tipa, semuanya dibungkus daun dan disajikan di piring anyaman.
Suasana Makan di Zero Waste Tepi Danau
Pemandangan Alam Tanpa Gangguan
Lokasi restoran terbuka menghadap langsung Danau Toba. Kursi dan meja terbuat dari kayu daur ulang, tanpa cat kimia. Angin sejuk, suara riak danau, dan aroma masakan tradisional menciptakan sensasi makan yang tak terlupakan.
Pengalaman Budaya Tambahan
Setiap akhir pekan, pengunjung juga bisa mengikuti demo masak atau kelas fermentasi tradisional dari masyarakat lokal. Mereka juga diajak membuat pupuk organik dari limbah dapur sendiri.
Harga dan Cara Berkunjung Ke Zero Waste
Harga Menu
- Paket Makan Tradisional: Rp 70.000–Rp 100.000 per orang
- Kopi dan Kue Tradisional: Rp 25.000
- Workshop Zero Waste: Gratis untuk pengunjung yang menginap
Akses Lokasi
Huta Tinggi Eco Village bisa ditempuh 30 menit dari pelabuhan Tomok atau 20 menit dari Tuk Tuk. Tersedia penginapan sederhana dengan konsep ramah lingkungan mulai dari Rp 150.000 per malam.
Komitmen terhadap Lingkungan dan Sosial
Memberdayakan Masyarakat Lokal
Semua staf adalah warga desa. Mereka dilatih khusus tentang eco hospitality dan pengelolaan limbah. Setiap transaksi juga menyumbang pada dana pendidikan dan program pertanian organik lokal.
Tanpa WiFi, Lebih Banyak Interaksi
Uniknya, tempat ini sengaja tidak menyediakan WiFi publik. Pengunjung diajak untuk benar-benar menyatu dengan alam, makanan, dan sesama tanpa gangguan digital.
Kuliner Zero Waste
Huta Tinggi Eco Village di tepi Danau Toba bukan sekadar tempat makan, tapi gerakan kecil yang membawa dampak besar. Dengan konsep kuliner zero waste yang menyatu dengan budaya Batak dan keindahan alam, tempat ini memberikan pengalaman wisata yang otentik dan berkelanjutan.
Jika kamu ingin makan enak, sambil menyelamatkan bumi dan mengenal lebih dalam budaya lokal, tempat ini wajib masuk dalam daftar kunjunganmu.